Jumat, 08 Mei 2009

Curi Hati Keluarganya

Masuk ke dalam keluarga si dia untuk pertama kali bikin hati deg-degan. Padahal, enggak sulit lho menaklukan hati mereka.
1.Selidiki Situasi
Sebelum hari H, tanyakan dulu pada pasangan bagaimana situasi di rumahnya. Tanyakan kebiasaan keluarganya dan cari tahu gambaran orangtuanya. Penjelasan dari pasangan dapat menjadi bekal untuk Anda dalam mempersiapkan diri. Misalnya bagaimana berbusana dan berdandan yang dapat diterima di lingkungan keluarga pasangan. Ingat, kesan pertama itu penting lho.

2.Jalin Komunikasi
Saat pertemuan berlangsung coba cairkan suasana dengan membicarakan hal-hal yang menarik perhatian seluruh keluarga. Anda bisa memulainya dari obrolan ringan, seperti menanyakan masa kecil si dia. Ibu mana pun pasti akan senang menceritakan tentang anaknya. Jangan lupa, selipkan pujian-pujian kecil untuk si camer ya.
Dengan saudara-saudara perempuannya, Anda bisa membicarakan hal-hal yang sedang in, dari fasion, gosip artis sampai penyanyi favorit. Di akhir pertemuan Anda juga bisa bertukar nomor telepon dengan mereka. Siapa tahu komunikasi dengan mereka perlu ditindaklanjuti.

3.Tunjukan Respek
Orangtua pasangan akan merasa dihargai, bila Anda dengan senang hati bersedia mendengarkan cerita-cerita dan kisah hidup keluarganya. Jadi jaga lidah Anda. Biarkan mereka mendominasi obrolan dan Anda sebagai pendengar setia. Dengarkan setiap wejangan yang diberikan oleh orangtua pasangan. Tunjukan bahwa Anda sangat menghormati mereka sebagai orangtua , layaknya orangtua Anda sendiri.

4.Tawarkan Bantuan
Berani menerima undangan untuk datang ke rumahnya, berarti Anda harus membantu pekerjaan rumah di sana. Enggak mungkin kan ketika melihat ibunya sedang sibuk mencuci piring, Anda hanya duduk manis. Karena itu, jangan lupa tawarkan bantuan untuk apa pun, seperti ikut membersihkan meja makan sehabis makan malam di rumah, misalnya. Aksi tidak egois sangat baik untuk meningkatkan kesan baik. Kalau Anda sedang malas berbasi-basi karena lelah setelah lembur sehari-hari, ada baiknya Ada menolak dulu undangan itu sampai waktunya Anda anggap tepat.

5.Tahan kritik
Tanggapi setiap kritikan dari si camer dengan bijak. Misal, bila cemaer tak suka dengan profesi Ada yang sering lembur, cobalah untuk tak membela diri dengan cara defensif. Jelaskan dengan sikap yang sopan, sisi positif pekerjaan Anda, yang mungkin belum pernah mereka pertimbangkan. Tapi, kalau yang mereka kritik adalah kebiasaan Anda, tak ada salahnya intropeksi diri.

6.Ajak ke Dunia Anda
Untuk mempererat ikatan emosional antara Anda dengan keluaraganya, ajaklah mereka kedalam dunia Anda. Ajak si ibu shopping bersama Anda. Atau ajak saudara-saudaranya menonton konser musik bersama. Tak hanya hubungan Anda dan keluarganya yang semakin harmonis, dijamin si dia pun akan semakin sayang pada Anda. Pria mana sih yang tak senang melihat pasangannya akrab dengan keluarganya.
7.Kompromi
Bagaimana pun juga Anda dan si dia dibesarkan dari dua keluarga yang berbeda. Jadi, pasti aka nada benturan-benturan dalam hal kebiasaan,. Misal, kalau sejak kecil Anda terbiasa makan di meja makan bersama keluara, mungkin di keluarganya aturan seperti itu tak berlaku. Mereka bebas makan dimana saja. Anda tentu akan pusing melihat kebiasaan itu. Cobalah berbesar hati bahwa setiap keluarga memiliki nilai dan aturan sendiri. Karena Anda mencintai si dia, Anda pun mesti meghormati kebiasaan dalam keluarganya.
Lagipla, setiap tradisi keluarga ada plus dan minusnya. Kalau Anda bisa menerima kekurangan keluarganya, Anda juga bisa minta si dia untuk menerima kekurangan keluaga Anda, kan?

8.Be your Self
Sebesar apapun usaha Anda lakukan untuk menarik hatui keluraganya, tetaplah jadi diri sendiri. Sedikit menjaga image di depan keluarganya sah-sah saja, tapi Anda tak perlu sampai mengubah kepribadian sesuai keinginan orang lain. Jadi, orang tua si dia menutut Anda menajdi orang lain., mintalah bantuan si dia untk mendukung Anda di depan keluarganya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar